Sabtu, 09 Juni 2012

Bahaya Sindrom Inferiority Complex

Pernahkah merasa diri kalian begitu kecil, rendah, hina, kalah, malu, kerdil, atau perasaan sejenisnya yang mengacu pada ketidak percayaan diri alias minder? Sindrom itu disebut Inferiority Complex, suatu gejala kejiwaan dimana kalian selalu merasa inferior (minder) terhadap orang lain. Selain itu, ada juga kebalikannya yaitu Sindrom Superiority Complex.

Baik inferiority complex, maupun superiority complex bukanlah sikap yang layak kita pelihara. Kita tidak pantas untuk menjadikan keduanya sebagai bagian dari diri kita. Denganinferiority complex, kita hanya akan menjadi pecundang yang tak terkalahkan.

pecundang yang tak terkalahkan?  Sebab, sebelum bertandingpun kita sudah menyerah kalah. Sebelum mencoba sekalipun, kita sudah merasa gagal. Sayangnya, sikap ini sudah berhasil memakan banyak korban. Begitu banyak orang potensial dan berbakat hebat tetapi tidak menghasilkan pencapaian apa-apa dalam hidup mereka, hanya gara-gara terjangkit virus inferiority complex.

Kita juga tidak butuh superiority complex. Meskipun tidak jarang kita menemukan orang-orang yang terkena syndrom ini; tetapi, mengadopsi sifat seperti ini sama sekali tidak akan menambah nilai hidup kita.
Kita mungkin menduga bahwa sindrom ini hanya menyerang orang-orang yang berpendidikan rendah. Atau mereka yang tidak memiliki cukup keahlian. Tidak juga. Sungguh mengejutkan bahwa pada kenyataannya; sindrom ini justru menyerang banyak orang yang mempunyai kemampuan tinggi. 

Tengok saja sekeliling anda. Diantara mereka ada lulusan-lulusan perguruan tinggi terkemuka. Tak jarang pula yang memegang gelar pasca sarjana. Tetapi, ketika mereka dihadapkan pada situasi-situasi tertentu; mereka tidak mempunyai rasa percaya diri yang memadai. Sekalipun mereka memiliki segala hal yang dibutuhkan untuk menghadapi semuanya itu dengan gemilang. Mereka hanya bisa menggigil dipojok ruangan, sambil mengeluarkan keringat dingin disekujur badan. Padahal, butiran-butiran salju dimusim ini belum lagi turun…

Pernah menemukan jenis-jenis manusia seperti itu disekitar Anda? Tentu saja. Karena jumlahnya banyak sekali. Iya, kan? Ngomong-ngomong, bisakah anda memberi tanggungjawab yang besar kepada manusia dari jenis ini? Tidak, bukan? Sekarang, bagaimana seandainya ternyata kitalah yang dihinggapi sindrom inferiority complex itu? Sederhana saja: orang lain tidak akan pernah memberi kita kepercayaan untuk menangani tugas-tugas penting. Titik. Dan kita. Hanya akan menjadi seseorang yang tidak berarti apa-apa. Pergi tak ganjil, datang tak genap. Mereka bilang: kagak ada elo juga kagak apa-apa!

Kita sering tidak menyadari bahwa ketika mengatakan pada diri sendiri "Saya kan orang baru, mana bisa melakukan hal itu?" misalnya; maka kita telah merendahkah diri kita sendiri. Sehingga selamanya kita tidak bisa berbuat apa-apa; karena tidak pernah berani mencoba. Lantas, bagaimana mungkin kita bisa sukses didalam karir atau apapun juga jika membiarkan karakter inferiority complex itu bersemayam didalam diri kita?

Begitu pula halnya dengan superiority complex. Dia menjadikan seseorang mengira bahwa dirinya lebih baik dan lebih penting dibandingkan dengan orang lain. Dan karenanya, orang itu menjadi besar kepala dan arogan. Terlampau percaya diri. Dan memandang rendah orang lain.

Tidak ada salahnya jika kita mempunyai rasa percaya diri tinggi. Justru hal itu bisa menjadi nilai penentu competitiveness kita. Tetapi, jika kepercayadirian itu akhirnya membutakan mata hati kita, sehingga kita menjadi begitu angkuh, arogan, sombong, adigung adiguna; maka sesungguhnya kita, telah terseret kedalam comberan superiority complex.

Masih ingat apa yang dikatakan oleh guru sekolah dasar kita tentang ilmu padi? Benar. Semakin berisi, semakin merunduk. Batang-batang pohon padi mengajarkan kepada kita untuk menghindari karakteristik besar kepala seperti itu. Dan kabar baiknya, dengan memiliki kerendahan hati, kita tidak menjadi manusia rendah. Dengan kerendahan hati, justru kehormatan kita semakin bertambah tinggi. Dan dengan kerendahan hati, kita menjadi manusia yang bersedia mengakui bahwa tidak ada seorangpun yang sempurna dimuka bumi ini. Kita mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, kekurangan tidak menjadikan kita terpojok ditempat yang suram. Dan kelebihan tidak mengakibatkan kepala kita kebesaran. Sebaliknya, cahaya Tuhan membimbing mata hati kita untuk saling melengkapi; satu sama lain.

Untuk mengurangi, mengobati atau setidaknya meminimalisir sindrom Inferiority Complex, ikuti tips dibawah ini, yaitu 10 cara mengatasi masalah rasa minder (Inferiority complex) menurut Norman Vincent Peale :

1.  Formulasikan dan camkan di pikiran anda tentang gambaran mental diri anda sendiri yang sukses. Pertahankan gambaran didi ini, dan jangan pernah biarkan menjadi kabur. Otak anda akan berusaha keras mangembangkan dan merealisasikan gambaran ini. Jangan pernah berpikirdiri anda gagal; jangan pernah meraguka relita imajinasi mental tentang kesuksesan. Benak kita selalu berusaha keras mewujudkan apa yang digambarkan. Karena itu, selalulah menggambarkan “kesuksesan” tak peduli berapa buruknya keadaan fakta yang tampak kala.

2.  Setiap kali pemikiran-pemikiran negatif tentang kekuatan personal anda muncul diotak, segeralah menyuarakan pemikiran-pemikiran positif untuk menghadangnya.

3. Jangan membangun rintangan-rintangan dalam imajinasi anda sendiri. Kikis setiap rintangan itu. Kurangilah hingga sedikit mungkin. Segala kesulian harus dipelajari lalu dihadapi secara efisien dengan tujuan untuk disingkirkan.

4.  Jangan kagum berlebihan pada seseorang sehingga anda mencoba anda meniru dia. Tak seorang pun bener-benar bisa menjadi dia selain dia sendiri. Ingat meski dia berpenampilan dan berprilaku sangat percaya diri, tak jarang mereka juga punya perasaan takut atau ragu.

5.  Sedikitnya sepuluh kali sehari, ulangi kata-kata dinamis ini; “Jika Tuhan bersama saya, siapa yang bisa menghalangi saya?”. Ucapkan kalimat itu SEKARANG dengan perlahan tapi mantap untuk membangkitkan kepercayaandiri sendiri.

6. Cari penasihat yang kompeten untuk konsultasi sehingga anda lebih mudah memahami mengapa anda melakukan hal yang anda lakukan. Pelajari akar dari rasa rendahdiri dan keraguan yang sering mulai muncul pada masa anak-anak. Pengetahuan terhadap diri sendiri itu bisa menggampangkan penyembuhan.

7. Sedikitnya sepuluh kali dalam sehari, latihan penegasan berikut ini. Ulangi kata-katanya dan ucapkan dengan keras jika mungkin.”Saya bisa melakukan segalanya melalui Tuhan yang telah memperkuat saya”. Ulangi kalimat itu SEKARANG. Perntataan ajaib itu obat paling mujarabuntuk mengatasi pikiran-pikiran rendah diri.

8. Hitung perkiraan kemampuan anda sendiri, lalu naikkan 10%. Jangan jadi egoistis, tapi kembangkan penghargaan pada diri sendiri. Yakni pada kekuatan anda yang sudah dikeluarkan Tuhan.

9. Pasrahkan diri anda pada takdir Tuhan. Untuk melakukannya, nyatakanlah; “Saya berada di tangan Tuhan”. Lalu yakinilah SEKARANG anda menerima semua kekuatan yang anda butuhkan.”Rasakan” alirannya keseluruh tubuh anda. Yakinkandiri anda bahwa “kerajaan Tuhan ada di dalam diri anda” dalam bentuk kekuatan yang memadai untuk memenuhi tuntunan hidup.

10. Ingatkan diri andabahwa Tuhan selalu menyertai diri anda sehingga tak ada sesuatu pun yang mengalahkan anda. Percayalah bahwa sekarang anda KEKUATAN dari Tuhan.
----------------------------
dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar